Daftar Isi
Berdasarkan data sepanjang tahun 2022, kejahatan di Provinsi Sumatera Selatan mengalami peningkatan sebesar 30,13 persen dari tahun sebelumnya. Jika pada tahun 2021 terdapat sebanyak 2833 kasus yang dilaporkan, pada tahun 2022 angka tersebut menjadi 3274 kasus yang dilaporkan.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kriminalitas merupakan gabungan dari berbagai macam jenis kejahatan, seperti pembunuhan, penganiayaan, KDRT, pemerkosaan dan pencabulan. Selain itu ada kejahatan lain seperti penculikan, pencurian dengan kekerasan, narkoba, penipuan dan penggelapan dan ada juga kejahatan terhadap ketertiban umum. Berikut Wilayah Paling Rawan Di Sumatera Selatan :
1. Palembang
Wilayah paling rawan di sumatera selatan adalah palembang. Palembang menjadi salah satu kota di Indonesia yang dikenal dengan tingkat kriminalitas yang cukup tinggi pada tahun 2022 dengan 3274 kasus yang dilaporkan. Kriminalitas di Palembang memiliki angka yang cukup tinggi, dengan berbagai kejadian yang sering terjadi di berbagai wilayah kota ini. Dari pencurian, perampokan hingga kasus narkoba, semua terjadi secara rutin di Palembang. Salah satu faktor utama yang menyumbang terjadinya kriminalitas adalah tingkat pengangguran yang tinggi di kalangan masyarakat Palembang. Meskipun memiliki daya tarik bagi pariwisata dan berkembang dalam sektor industri, masih menghadapi masalah pengangguran yang signifikan. Pengangguran dan tingkat kemiskinan yang tinggi menjadi faktor utama yang memicu kecenderungan masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan kriminal.
Kriminalitas di Palembang adalah masalah serius yang perlu ditangani dengan tindakan yang tepat. Dengan adanya upaya penanggulangan yang terpadu dari pemerintah, kepolisian, dan partisipasi aktif dari masyarakat, diharapkan angka kriminalitas dapat dikurangi secara signifikan. Penting bagi semua pihak untuk bekerja sama dan saling mendukung guna menciptakan Palembang yang aman dan sejahtera bagi seluruh masyarakatnya.
2. Ogan Komering Ilir (Tulung Selapan)
Tulung Selapan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan, Indonesia. Secara geografis Desa Tulung Selapan terletak dipinggiran jalan raya Kabupaten. Luas Desa Tulung Selapan berdasarkan data kependudukan kantor Kepala Desa Tulung Selapan adalah 4.853,40 km², dengan jumlah penduduk 40.683jiwa. Wilayah Desa Tulung Selapan terdiri dari rawa-rawa, talang dan lebak, sebagian besar masyarakat berprofesi sebagai pedagang dan petani.
Tulung Selapan sering disebut dalam kasus yang berhubungan dengan tipsani (tipu sana-sini) bobol ATM perbankan, senjata ilegal, narkoba, perjudian dan tindak kriminal lainya.
masyarakat Desa Tulung Seluang Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir meliputi motif melakukan penipuan tipsani, dorongan dan rasionalisasi dalam penipuan tipsani yaitu minimnya laporan tertangkap oleh pihak berwajib, mudahnya akses untuk mempelajari penipuan tipsani, proses perilaku penipuan tipsani pada masyarakat terhadap perilaku penipuan tipsani dan pengakuan “hebat” dari masyarakat jika berhasil menang tipsani dalam jumlah besar. Berita fantastis pernah berasal dari wilayah ini pada tahun 2020, dimana komplotan mafia dari tulung selapan ini membuat kerugian pihak bank BCA mencapai 22 milyar. Meski hanya lulusan SD dan SMP, mereka bisa membobol sistem bank dan kartu kredit lewat internet dengan berbagai modus. Mereka menyasar korban secara random dengan mencari data calon korban melalui Sistem Laporan Informasi Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa Keungan (OJK).
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca, karna dengan mengetahui wilayah rawan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir.
3. Musi Banyuasin
Kriminalitas di Musi Banyuasin merupakan masalah yang serius di wilayah ini. Tingginya tingkat kejahatan memiliki dampak negatif terhadap masyarakat, ekonomi, dan stabilitas daerah. Upaya pencegahan dan penanganan kriminalitas perlu ditingkatkan agar situasi keamanan di Musi Banyuasin dapat terjaga dengan baik.
Tahanan kriminal di wilayah Polres Musi Banyuasin merupakan tahanan yang memiliki catatan kriminalisasi dibidang narkoba, terorisme/separatisme, lalu lintas, kriminal khusus dan kriminal umum. Banyaknya kasus dan data tentang kriminalisasi yang ada di Polres Musi Banyuasin pada tahun 2019-2020 yaitu 652 kasus dan meningkat sebanyak 760 pada tahun 2022.
Namun tindak kriminal yang melekat pada wilayah ini adalah pengeboran minyak ilegal, Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru, mengungkapkan terdeteksi 7000 sumur minyak ilegal dan beroperasi aktif di Kabupaten Musi Banyuasin pada tahun 2023.
Kriminalitas di Musi Banyuasin merupakan tantangan serius bagi pemerintah dan masyarakat. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan kerja sama dan upaya bersama antara semua pihak terkait. Melalui langkah-langkah yang tepat, diharapkan situasi keamanan di Musi Banyuasin dapat ditingkatkan dan masyarakat dapat hidup dalam lingkungan yang aman dan nyaman.
4. Lahat
Kriminalitas adalah suatu fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Salah satu daerah di Indonesia yang tidak luput dari permasalahan ini adalah Lahat. Kriminalitas di Lahat menjadi sebuah keprihatinan yang perlu segera ditanggulangi. Tercatat jumlah kejahatan yang dilaporkan pada tahun 2021 sebanyak 466 kasus. Jumlah ini turun sebanyak 4 kasus, atau 1 persen bila dibandingkan tahun 2022. Sedangkan penyelesaian perkara pada tahun 2021 sebanyak 439 kasus, atau turun 4 persen bila dibandingkan tahun 2022.
Pembunuhan, pemerkosaan dan perampokan menjadi headline khusus daerah ini di Tahun 2022, jumlah tindak kejahatan yang menonjol adalah didominasi oleh curat (pencurian dengan pemberatan) sebanyak 89 perkara (JTP), dan 82 perkara tindak pidana (PTP). Disusul penganiayaan dengan pemberatan (anirat) sebanyak 66 perkara. Kejadian pembunuhan sebanyak 9 perkara. Pencurian kendaraan bermotor sebanyak 14 perkara.Serta, kasus perkosaan sebanyak 3 perkara. Kepemilikan senjata api sebanyak 1 perkara. Kasus pemerasan 1 perkara. Kasus curas sebanyak 6 perkara, Kriminal khusus sebanyak 16 perkara.
Kriminalitas di Lahat merupakan masalah serius yang harus segera ditangani. Tingginya tingkat kriminalitas menunjukkan bahwa langkah-langkah yang keras harus diambil.
5. Ogan Komering Ulu (OKU)
Angka kriminalitas di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) tahun 2022 menurun. Hal itu diungkapkan oleh Kapolres OKU AKBP Danu Agus Purnomo saat menggelar siaran pers akhir tahun pada hari Sabtu (31/12/2022) sore di kantor Satlantas Polres OKU Sepanjang tahun 2022 Kabupaten Ogan Komering Ulu terdapat sebanyak 282 kasus.
Secara rinci dijelaskan Kapolres OKU ada 14 jenis tindak pidana yang terjadi di OKU. Dari 14 jenis tindak pidana itu, jenis pencurian dengan kekerasan menjadi yang paling banyak peningkatannya. Untuk kasus pembunuhan ada 3 kasus,kasus penggelapan 19 kasus, pencurian dengan pemberatan (curat) 79 kasus dan kasus penganiayaan berat 32 kasus.