Makanan Khas Sumatera Selatan
Sumatera Selatan merupakan salah satu propinsi yang kaya akan keanekaragaman budaya, termasuk kuliner khasnya. Dengan citarasa yang unik dan beragam, kuliner khas Sumatera Selatan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta kuliner. Dalam artikel ini, kami akan mengulas beberapa makanan khas yang wajib dicoba ketika berkunjung ke Sumatera Selatan.
PEMPEK
Pempek adalah hidangan ikonik Sumatera Selatan yang terbuat dari ikan tenggiri yang digiling halus dan dicampur dengan tepung sagu. Hidangan ini diolah menjadi beberapa bentuk seperti kapal selam, bulat, kulit, adaan, bakar, lenggang atau lenjer. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang kenyal membuat pempek menjadi hidangan yang populer di kalangan lokal maupun internasional.
TEMPOYAK
Tempoyak adalah hidangan yang terbuat dari durian yang difermentasi dengan garam. Rasa asam dan kuah kental yang dihasilkan oleh fermentasi ini memberikan keunikannya. Tempoyak sering dijadikan sebagai bahan tambahan dalam hidangan seperti gulai ikan atau sayur. Tempoyak makanan tradisional yang melegenda bagi warga sumatera selatan, harga untuk tempoyak dengan kualitas terbaik bisa mencapai 100-120rb / kg nya.
TEKWAN/MODEL
Tekwan adalah makanan berkuah terbuat dari ikan tenggiri yang diolah dengan tepung sagu dan rempah-rempah. Tekwan biasanya disajikan dengan campuran, daun bawang, daun sop, jamur, dan mie bihun. Kombinasi antara kuah yang kaya rasa dengan tepung sagu ikan yang kenyal menjadikan tekwan sebagai hidangan yang lezat dan menggugah selera.
PINDANG IKAN PATIN
Pindang Ikan Patin adalah makanan khas Sumatera Selatan yang terbuat dari ikan patin yang dimasak dalam kuah asam pedas yang kaya rempah, daun kemangi yang kuat, dan sereh menciptakan rasa kuah yang wangi dan menggugah selera. Kuahnya yang asam dan pedas memberikan sentuhan segar pada rasa ikan patin yang lembut. Pindang Patin biasanya disajikan dengan nasi putih, sayur daun singkong, dan sambal mangga.
BEKASAM
Perkembangan bekasam dalam kuliner modern dalam beberapa tahun terakhir, makanan bekasam mulai mendapatkan perhatian berkat kelezatannya yang unik. Makanan bekasam telah menjadi salah satu hidangan yang terkenal di Indonesia dan mulai menarik minat dari luar negeri. Restoran-restoran di berbagai negara mulai mencoba menghidangkan menu berbahan dasar makanan bekasam dengan sentuhan modern. Keunikan rasa asam dari bekasam mendapatkan perhatian dari pecinta kuliner internasional. Proses fermentasi adalah kunci untuk menciptakan cita rasa unik dalam makanan bekasam. Bahan-bahan yang direndam dalam cairan fermentasi menghasilkan senyawa yang memberikan rasa asam dan aroma yang dominan. Cairan fermentasi ini biasanya terbuat dari air, garam, dan adonan rempah-rempah khusus. Proses fermentasi yang menggunakan mikroorganisme tertentu akan menghasilkan pH rendah, yang memberikan rasa asam yang karakteristik pada makanan bekasam. Waktu fermentasi yang tepat juga penting untuk mencapai rasa yang diinginkan.
RUSIP
Rusip merupakan salah satu dari sekian banyak makanan tradisional masyarakat sumatera selatan yang terbuat dari ikan yang telah di-fermentasi-kan dan digunakan sebagai sambal untuk lalapan daun singkong, mentimun dan sebagainya. Sumsel daerah yang memiliki banyak sungai luas dan panjang dimana mata pencaharian utamanya selain perkebunan dan pertambangan adalah nelayan dengan komuditi utama adalah ikan.
Dulunya jenis pengawetan ikan ini hanya dilakukan ketika ikan sedang melimpah dan harganya jatuh. Akan tetapi saat ini rusip diproduksi oleh industri rumah tangga karena pembuatan rusip tidak hanya untuk menyimpan saja melainkan salah satu panganan wajib di Sumatera Selatan.
Semua makanan tradisional ini menjadi kebanggaan masyarakat setempat dan menjadi daya tarik wisata kuliner bagi wisatawan yang berkunjung ke daerah ini.