Jenis blue screen – Mengalami masalah Blue Screen of Death (BSOD) merupakan hal yang menjengkelkan bagi pengguna komputer. BSOD terjadi ketika sistem operasi Windows mengalami kesalahan yang kritis dan harus dihentikan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada komputer. Di artikel ini, kami akan menjelaskan beberapa jenis BSOD yang sering terjadi di Windows beserta cara mengatasinya.
Daftar Isi
Jenis-jenis Blue Screen
BSOD memang sering terjadi dikomputer kita, apalagi pada saat lagi ada kerjaan yang penting tiba-tiba komputer mengalami blue screen akan sangat menjengkelkan. Jenis blue screen banyak sekali, berikut beberapa kode error yang ditampilkan oleh blue screen dan cara mengatasinya.
1. Attempted Write To Read-only Memory (STOP Code 0x000000BE)
Penyebab masalah ini biasanya adalah kesalahan pada driver atau service. Jika nama file dan service disebutkan, coba uninstall software atau driver tersebut (rolling back the driver). Selanjutnya, cari driver yang sesuai dengan sistem operasi Anda.
2. Bad Pool Caller (STOP Code 0x000000C2)
Masalah ini mirip dengan “Attempted Write To Readonly Memory” di atas. Selain itu, error ini dapat disebabkan oleh hardware yang rusak atau cacat. Jika masalah ini terjadi saat mengupgrade Windows, itu bisa disebabkan oleh hardware yang tidak kompatibel. Cobalah untuk melepas hardware yang bermasalah atau cari driver yang sesuai.
3. Data Bus Error (STOP Code 0x0000002E)
Masalah ini biasanya disebabkan oleh kerusakan pada hardware, terutama pada memory. Coba periksa dan ganti hardware yang bermasalah seperti memory, motherboard, atau harddisk.
4. Driver IRQL Not Less Or Equal (STOP Code 0x000000D1)
Masalah ini disebabkan ketika driver mengakses alamat hardware yang tidak sesuai. Coba lihat masalah “Attempted Write To Readonly Memory” di atas dan lakukan langkah-langkah yang sama untuk mengatasinya.
5. Driver Power State Failure (STOP Code 0x0000009F)
Jenis blue screen ini terjadi ketika ada ketidakcocokan antara “computer’s power management” dengan driver atau services yang berjalan. Hal ini sering terjadi saat komputer masuk “hibernasi”. Coba uninstall software atau driver yang disebutkan (rolling back the driver). Atau coba men-disable “Windows’ support for power management”.
6. Driver Unloaded Without Cancelling Pending Operations (STOP Code 0x000000CE)
Penyebab masalah ini mirip dengan “Attempted Write To Readonly Memory” di atas. Ikuti langkah-langkah yang sama untuk mengatasinya.
Blue screen terjadi bukan saja karena software tapi bisa dari hardware
7. Hardware Interrupt Storm (STOP Code 0x000000F2)
Masalah ini terjadi ketika suatu hardware (seperti USB atau SCSI controller) gagal melepas IRQ (Interrupt Request). Kegagalan ini biasanya disebabkan oleh masalah pada driver. Selain itu, masalah ini juga bisa timbul karena dua perangkat menggunakan IRQ yang sama. Coba periksa dan update driver hardware yang bermasalah.
8. Inaccessible Boot Device (STOP Code 0x0000007B)
Masalah ini biasanya terjadi saat startup Windows ketika Windows tidak dapat membaca data mengenai system boot partition. Ini bisa disebabkan oleh harddisk yang rusak, file boot.ini yang cacat, atau ketidakcocokan hardware dengan Windows. Coba cek settingan booting pada BIOS dan pastikan hardware yang kompatibel dengan Windows.
9. Kernel Data Inpage Error (STOP Code 0x0000007A)
Masalah blue screen ini terjadi pada virtual memory, biasanya karena Windows tidak dapat membaca atau menulis data ke swap file. Kemungkinan penyebabnya antara lain bad sectors, virus, memory yang cacat, atau kerusakan motherboard. Coba lakukan scan untuk bad sectors, periksa sistem dari virus, dan ganti memory jika diperlukan.
10. Kernel Stack Inpage Error (STOP Code 0x00000077)
Penyebabnya mirip dengan masalah “Kernel Data Inpage Error” di atas. Lakukan langkah-langkah yang sama untuk mengatasinya.
11. Kmode Exception Not Handled (STOP Code 0x0000001E)
Masalah ini biasanya disebabkan oleh kesalahan pada driver atau service, atau konflik IRQ. Uninstall software atau driver yang disebutkan (rolling back the driver) dan cek konfigurasi hardware untuk mengatasi masalah ini.
12. No More System PTEs (STOP Code 0x0000003F)
Masalah ini terjadi karena Windows kekurangan Page Table Entries (PTEs) yang digunakan untuk melakukan mapping RAM. Coba lakukan langkah berikut:
- Buka Registry Editor dengan mengetikkan “regedit” di Run.
- Navigasi ke HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control\Session Manager\Memory Management.
- Double-click pada PagedPoolSize dan masukkan nilai 0, klik OK.
- Double-click pada SystemPages, masukkan nilai sesuai dengan RAM yang Anda miliki, lalu klik OK.
- Setelah itu, restart komputer untuk mengaktifkan perubahan.
Selain dari software dan hardware bisa terjadi karena file system
13. NTFS File System (STOP Code 0x00000024)
Kesalahan ini disebabkan oleh masalah pada Ntfs.sys, driver yang berfungsi untuk membaca dan menulis pada sistem file NTFS. Jika Anda menggunakan file system FAT 32, pesan kesalahan yang muncul akan mirip (STOP Code 0x00000023). Cobalah ganti harddisk Anda jika masalah ini berlanjut.
14. Page Fault In Nonpaged Area (STOP Code 0x00000050)
Penyebab masalah ini mirip dengan “Attempted Write To Read only Memory” di atas. Lakukan langkah-langkah yang sama untuk mengatasinya.
15. Status Image Checksum Mismatch (STOP Code 0x00000221)
Kesalahan ini mungkin disebabkan oleh kerusakan pada swap file atau driver yang rusak. Anda dapat menggunakan Driver Rollback atau System Restore dari Safe Mode untuk mengembalikan driver sebelumnya. Jika pesan Stop menyebutkan nama file tertentu, Anda dapat mencari file tersebut dan menggantikannya dengan salinan dari CD sistem operasi Windows melalui Safe Mode atau Recovery Console.
16. Status System Process Terminated (STOP Code 0xC000021A)
Penyebab masalah ini bisa karena masalah pada Winlogon.exe atau pada Client Server Runtime Subsystem (CSRSS). Atau bisa juga disebabkan oleh pengguna dengan level administrator yang mengubah permission file-file penting pada sistem Windows. Coba kembalikan konfigurasi sebelumnya melalui System Restore atau lakukan pemulihan dengan CD instalasi Windows.
17. Unexpected Kernel Mode Trap (STOP Code 0x0000007F)
Kesalahan dan terjadinya jenis blue screen ini biasanya disebabkan oleh memory yang cacat, kerusakan motherboard, atau temperatur processor yang tinggi (biasanya karena overclocking). Pastikan kestabilan overclocking Anda atau ganti memory dan motherboard jika perlu.
18. Unable To Locate Dll (STOP Code 0x00000135)
Kesalahan ini biasanya disebabkan oleh file yang hilang atau rusak, atau kesalahan pada registri. Jika file yang hilang atau rusak, cari file yang sesuai dan salin ke folder SYSTEM32 subfolder. Jika blue screen tidak menunjukkan nama file, kemungkinan masalahnya ada pada registri. Gunakan System Restore untuk mengembalikan registri ke konfigurasi sebelumnya.
Masalah driver Display pun bisa menjadi blue screen
19. Thread Stuck In Device Driver (STOP Code 0x000000EA)
Masalah ini biasanya disebabkan oleh video card (VGA) atau driver-nya. Jika terjadi masalah ini, install driver terbaru untuk video card Anda atau ganti VGA untuk memeriksa apakah masalahnya masih ada.
20. BSOD Codes for Overclocking
Jika Anda melakukan overclocking, Anda mungkin juga mengalami BSOD dengan kode-kode berikut:
- 0x101 = tambahkan atau kurangi vcore
- 0x124 = tambahkan atau kurangi QPI/VTT terlebih dahulu, jika tidak berhasil, tambahkan atau kurangi vcore
- 0x0A = RAM/IMC tidak stabil, tambahkan QPI/VTT terlebih dahulu, jika tidak berhasil, tambahkan vcore
- 0x1E = tambahkan vcore
- 0x3B = tambahkan vcore
- 0xD1 = tambahkan QPI/VTT
- 0x9C = biasanya QPI/VTT, tapi terkadang menambah vcore juga membantu
- 0x50 = masalah pada RAM timings/frequency, tambahkan DDR3 voltage atau QPI/VTT
- 0x109 = kurang atau terlalu banyak voltage pada memory
- 0x116 = voltage IOH (NB) terlalu rendah, atau masalah pada GPU ketika menggunakan multi-GPU/overclocking GPU
- 0x7E = file OS yang rusak, kemungkinan dari overclocking. Jalankan sfc /scannow dan chkdsk /r.
Solusi Tambahan
- Lakukan scan komputer untuk virus, karena beberapa virus dapat menyebabkan BSOD.
- Pastikan Anda memiliki ruang kosong yang cukup pada partisi Windows Anda, minimal 15% dari kapasitas drive.
- Update driver untuk perangkat keras Anda.
- Periksa System dan log Aplikasi di Event Viewer untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang penyebab BSOD.
- Kembali pengaturan hardware dan BIOS ke default jika Anda melakukan overclocking.
- Periksa semua kabel internal, kartu, dan komponen lainnya untuk memastikan semuanya terpasang dengan benar.
- Lakukan tes diagnostik pada semua perangkat keras untuk mengetahui apakah ada perangkat yang bermasalah.
Itulah beberapa jenis BSOD yang sering terjadi di Windows beserta cara mengatasinya. Harap diingat bahwa setiap masalah bisa memiliki penyebab yang berbeda, dan solusi di atas bisa membantu mengatasi masalah BSOD pada sebagian besar kasus. Jika Anda terus mengalami masalah, disarankan untuk mencari bantuan dari ahli IT atau menghubungi dukungan teknis Windows untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.